Followers

Total Pageviews

Clock Today

Popular Posts

Kampus Universitas Gunadarma

Kampus E Kelapa Dua universitas Gunadarma

Kampus Universitas Gunadarma

Internet Lounge Kampus E

Kampus Universitas Gunadarma

Kampus H Universitas Gunadarma

UG

UG Logo

Saturday, March 26, 2016

Tugas 1 Etika & Profesionalisme TSI ATA 2015-2016

Nama : Krisna Widiasa
Kelas : 4KA24/Transfer 2015
NPM : 1B115850
Dosen : Robby Chandra
Tugas 1 Etika & Profesionalisme TSI


 Soal

1. Jelaskan tentang pentingnya beretika baik dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi !

2. Berikan contoh dan jelaskan salah satu kasus yang berkaitan dengan tidak digunakannya etika dalam penggunaan dan pembuatan teknologi sistem informasi !

3. Hal-hal apa saja yang menjadi dasar sehingga dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi harus beretika !

4. Apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir tidak digunakannya etika dalam teknologi sistem informasi, jelaskan !

Jawaban

1. Pengertian Etika dan Profesionalisme TSI Secara Umu adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan Teknologi Sistem Informasi yang ada di dalam lingkungannya.

Pada penerapannya Kita menggunakan Etika dan Profesialisme TSI ketika perkembangan di bidang IT semakin pesat, hal ini membuat kita mau tidak mau harus terjun dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Etika dan Profesialisme TSI agar kita tidak salah langkah.

Sebagai contoh apabila kita bekerja didalam sebuah perusahan dimana perusahaan tersebut telah menggunakan media teknologi sistem informasi untuk memudahkan pekerjaannya, tentu saja akan ada peraturan di perusahaan tersebut mengenai batas-batas yang di perbolehkan dalam menggunakan fasilitas yang ada.

Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah yang berhubungan dengan etika dan hukum yang bermunculan bermunculan, mulai dari penipuan, pelanggaran, pembobolan informasi rahasia, persaingan curang sampai kejahatan yang sifatnya pidana sudah sering terjadi tanpa dapat diselesaikan secara memuaskan melalui hukum dan prosedur penyidikan yang ada saat ini, mengingat kurangnya landasan hukum yang dapat diterapkan untuk perbuatan hukum yang spesifik tersebut seperti pembuktian dan alat bukti. 

2. Adapun beberapa cotoh tindak Cybercrime yang berkaitan dengan tidak digunakannya etika dalam penggunaan dan pembuatan teknologi sistem informasi

1. Financial-Fraud
- Cheating, Credit card frauds, Money laundering

2. Cyber Pornography
- Human Traficking

3. Penjualan Barang-Barang Ilegal

4. Intelectual Property Crime
- Pembajakan software
- Pelanggaran trademark

5. Online-Gambling

6. Email Spoofing
- Potensi konflik

7. Forgery (Pemalsuan)
- Pemalsuan uang dan tanda tangan

8. Cyber Stalking
- Meneror seseorang dengan chat di media social

Contoh Kasus

Contoh seorang karyawan bank mengambil uang dari rekening-rekening bank melalui sistem komputer sehingga bank akan mengalami kerugian yang cukup besar dampaknya bukan hanya kepada pihak bank-nya tetapi nasabahnya juga.


3. Penanganan agar etika diperhatikan oleh setiap pengguna adalah karena etika terkait dengan bidang hukum, maka pengguna harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.Hukum Hak cipta Bertujuan melindungi hak pembuat dalm menistribusikan, menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut .

Perlindungan yang di dapatkan oleh pembuat (author) pelindongan terhadap penjiplakan (plagiat) oleh orang lain.Hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli, sebab bisa saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya bebas di pakai dan di-distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan open source.

Tentunya hal-hal tersebut didasarkan pada :

- Arus informasi yang sangat cepat
-  Informasi yang semakin terbuka dan dapat diakses secara publik
-  Perangkat (Device) yang dapat terhubung antara satu dengan lainnya
-  Semakin ‘menipisnya’ hak cipta dalam suatu DRM konten (Digital
   Rights Management)
-  Ketergantungan public terhadap suatu produk digital.

4. Yang Harus Dilakukan untuk meminimalisir tidak digunakannya etika dalam teknologi sistem informasi :

- Membuat ketentuan layanan (Terms of Condition) mengenai pembatasan tanggung  jawab
- Mengembangkan prosedur pemblokiran dan pemutusan layanan yang tepat
- Tidak memakai Software Komputer bajakan
- Melakukan pengutipan sesuai ketentuan
-Melakukan IT Audit terhadap teknologi sistem informasi agar mencegah ataupun meminimalisir kesalahan yang terjadi akibat tidak digunakannya etika (kode etik) dalam teknologi sistem informasi



DAFTAR PUSTAKA

Cyber Threat E-book, Tersedia pada Link : ega.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34339/CyberThreat-avinanta.pdf  [diakses 25 Maret 2016]

Masalah Etika dalam Teknologi Informasi, Tersedia pada Link : http://www.academia.edu/11739508/Masalah_Etika_dalam_Teknologi_
Informasi [diakses 25 Maret 2016]





TUGAS 1_2 ILMU BUDAYA DASAR PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Nama : Krisna Widiasa
Kelas : 1KA22/Transfer 2015
NPM : 1B115850
Tugas 1_2 Ilmu Budaya Dasar


PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
                                                          
A. DEFINISI BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.



Gambar 1, Wayang Termasuk Salah Satu Budaya yang harus dilestarikan
Dengan demikian pengertian budaya secara umum adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.

B.PEMBAGIAN /KLASIFIKASI BUDAYA

1. Unsur-unsur Kebudayaan Menurut Para Ahli

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

* Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

-  Alat-alat teknologi
 
- Sistem ekonomi
 - Keluarga
 
- Kekuasaan politik

* Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

- Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga   adalah lembaga pendidikan utama)
- Organisasi kekuatan (politik)

Wujud dan komponen

Wujud

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

* Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

* Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

* Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:

* Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

* Kebudayaan nonmaterial

Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

* alat-alat produktif
* senjata
* wadah
* alat-alat menyalakan api
* makanan
* pakaian
* tempat berlindung dan perumahan
* alat-alat transportasi

2. Budaya Asing

Kebudayaan suatu negara atau wilayah tidak terbentuk secara murni. Artinya, kebudayaan bukan hanya merupakan hasil interaksi dalam masyarakat, namun juga telah terpengaruh dan bercampur dengan unsur kebudayaan dari luar. Pengaruh budaya asing terjadi pertama kali saat suatu bangsa berinteraksi dengan bangsa lain. Misalnya, melalui perdagangan dan penjajahan. Dalam proses interaksi tersebut terjadi saling memengaruhi unsur budaya antarbangsa.
Pada awalnya, perhatian para sarjana antropologi untuk memahami bagaimana unsur kebudayaan asing bisa masuk ke Indonesia adalah melalui penelusuran sejarah mengenai kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia yang bertujuan untuk melakukan kolonisasi. Pada masa kolonial Belanda diterapkan sistem administrasi, seperti kelurahan, kawedanan, desa, dan dusun yang sampai sekarang masih tetap berlaku. Pengaruh budaya asing lainnya yang bersifat positif adalah budaya baca tulis yang mulai diterapkan pada masyarakat di segala lapisan sosial.
Budaya asing tidak harus selalu diartikan budaya yang berasal dari luar negeri, seperti budaya barat. Namun, tidak bisa disangkal bahwa budaya barat berupa makanan, mode, seni, dan iptek memang telah banyak memengaruhi budaya masyarakat di Indonesia. Pada abad ke20 dan ke-21, pengaruh budaya asing di Indonesia dapat terlihat melalui terjadinya gejala globalisasi. Dalam proses globalisasi terjadi penyebaran unsur-unsur budaya asing dengan cepat melalui sarana teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi.
C. KARAKTERISTIK BUDAYA
Karakteristik secara etimologis berasal dari bahasa Inggris, yaitu berasal dari kata character. Arti character sendiri adalah watak, sifat, dan peran. Karakter bisa diartikan sebagai suatu sifat ataupun cirri-ciri yang khusus (yang membedakannya dengan yang lain). Characteristic adalah sifat yang khas, yaitu sebuah keistimewaan atau ciri kahas yang membantu dalam mengenal seseuatu, memisahkannya dengan yang lain, atau mendeskripsikan secara jelas dan nyata; sebuah tanda yang berbeda.
Dalam memahami kebudayaan kita harus mengacu pada sejumlah karakteristik kebudayaan, antara lain adalah bahwa kebudayaan itu dimiliki bersama, diperoleh melalui belajar, bersifat simbolis, bersifat adaptif dan maladapti, bersifat relatif dan universal. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa karakteristik kebudayaan yang diambil dari sumber atau bahan bacaan lain :
a. Cultures change

Kebudayaan bukan sesuatu yang terus-menerus tetap (bertumpuk). Pada waktu yang sama dimana suatu kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan baru. Tanda-tanda itu bisa sebagai tambahan (addition) atau pengurangan (subtraction). Tanda-tanda ini menyebabkan perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan berubah dan berkembang secara dinamis setiap saat: kebudayaan tidak statis. Berbagai aspek kebudayaan beserta tanda-tandanya akan terjalin rapat menjadi suatu pola yang sangat kompleks.

b. People usually are not aware of their culture
Cara kita bergaul dan melakukan segala sesuatu dalam keseharian kita terkesan berjalan dengan alami (natural). Kebanyakan dari kita tidak sadar akan budaya. Hal itu disebabkan oleh manusia yang pada dasarnya sangat dekat dengan kebudayaan itu dan mengetahuinya dengan sangat baik. Manusia merasakan bahwa semuanya seolah-olah terjadi begitu saja (mewarisi secara biologis). Dan biasanya manusia hanya akan sadar bahwa pola kelakuan mereka bukanlah sesuatu yang individual ketika mereka mulai berinteraksi dengan manusia dari kebudayaan lain.

c. We do not know all of our own country
Tidak ada satupun orang yang mengetahui budaya mereka secara keseluruhan. Dalam masyarakat, terdapat pengetahuan tentang budaya yang terbatas terhadap fakta-fakta kelas sosial, pekerjaan, agama, dan perkumpulan-perkumpulan lain.

d. Culture gives us a range of permissible behavior patterns
Kebudayaan umumnya memberikan jarak dalam cara bagaimana laki-laki sebagai laki-laki, wanita sebagai wanita. Kebudayaan juga memberitahukan bagaimana perbedaan aktivitas yang seharusnya ada dan tidak, seperti bagaimana seorang suami bertindak sebagai suami, siteri sebagai siteri, dan sebagainya. Aturan ini biasanya bersifat fleksibel di setiap derajat, kadar da tingkatnya. Dia Amerka Utara contohnya, kebudayaan mereka mengajarkan bahwa seorang harus berpakaian sesuai dengan jenis kelamin mereka (gender). Akan tetapi mereka boleh memakai pakaian dengan cara yang berbeda pada saat siutasi yang berbeda.
e. Cultures no longer exist in isolation
Artinya kebudayaan tidak akan bertahan lama dalam suatu wilayah terpencil. Apabila suatu kebudayaan baru memasuki wilayah tersebut, secara alamiah masyarakat disana akan berkembang dan mulai beradaotasi dengan kebudayaan-kebudayaan baru. Dengan kata lain, suatu budaya sulit bertahan (asli) di suatu tempat karena akan dipengaruhi oleh budaya-buadaya dari daerah lain disekitarnya.
f. Culture is shared

Suatu kebudayaan dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang. Berdasarkan wilayah, kondisi iklim, dan warisan sejarah, mereka tumbuh dan berkembang di dalamnya. Mereka memiliki suatu nilai dan keyakinan, dimana kumpulan-kumpulan prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan membentuk kebudayaan mereka. Kebudayaan bisa saja menjadi kepunyaan dari komunitas tunggal, tapi tidak akan pernah menjadi kepunyaan dari seseorang yang tunggal (individu).

D. PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem budaya masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock ), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  budaya yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya asing yang dilakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.

Globalisasi sebagai salah satu factor penyebab masuknya budaya asing ke Indonesia, akan menimbulkan dampak-dampak terhadap budaya Indonesia. Dampak-dampak tersebut tidak semuanya baik dan cocok bagi budaya Indonesia, tetapi akan menimbulkan berbagai dampak yaitu positif dan negatif.

Dampak positif antara lain adalah ilmu pengetahuan, cara berfikir kritis, rasional dan menghargai waktu dari budaya asing dan  akibat dari pertukaran unsur positif anatarnegara dapat melengkapi dan memperkaya bangsa Indonesia. Sedangkan dampak negatif dari pengaruh budaya luar adalah bergesernya norma dan nilai moral masyarakat.

Selain dampak positif dan negatif diatas, dampak positif dan negatif lainnya dari budaya asing adalah sebagai berikut:

a.       Dampak positif

1.      Perbaikan di bidang pendidikan
2.      Perubahan di bidang teknologi
3.      Perubahan di bidang industrialisasi

b.      Dampak negatif

1.      Kondisi disintegratif struktur masyarakat
2.      Kerusuhan-kerusuhan daerah
3.      Kenakalan remaja
4.      Kriminalitas

 Menurut Soerjono Soekanto  masuknya budaya asing ke Indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.

1. Dampak Positif

Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2. Dampak Negatif
 Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

E. CONTOH KASUS

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Makanan

Contoh yang dapat diambil dari penerapan budaya asing terhadap manusia adalah terdapat pada jenis-jenis makanan yang kita konsumsi sekarang, Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-makanan yang berasal dari luar seperti KFC, steak, burger, dan lain-lain. Masyarakat menganggap makanan tersebut hieginis, modern, dan praktis.

Tanpa kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional. jika hal ini terus terjadi maka tidak dapat dihindarkan bahwa generasi penerus masa yang akan datang tidak akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.




Gambar 2, Makanan FastFood

Pengaruh Budaya Asing terhadap Sistem Pengetahuan

Setiap suku bangsa memiliki sistem pengetahuan yang membentuk unsur kebudayaan lokal. Sebelum unsur pengetahuan kebudayaan asing memengaruhi kebudayaan lokal, nenek moyang kita telah mengenal pengetahuan tentang kemaritiman, gejala alam, perubahan musim, berburu, bercocok tanam sampai kepada pengetahuan tentang pengobatan tradisional.

Masuknya kebudayaan asing dengan membawa bentuk sistem pengetahuan yang lebih modern telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap keadaan alam sekitarnya. Pengetahuan tradisional yang cenderung berlandaskan pada kemampuan intuitif yang irasional berubah ke pola pemikiran yang lebih rasional.

 Misalnya, pada penemuan obatobatan tradisional merupakan bentuk pengembangan pengetahuan tradisional terhadap khasiat tumbuhan yang dipadukan dengan pengetahuan modern (ilmu farmasi), sehingga menghasilkan obat yang alami dan bebas dari bahan kimia. Demikian halnya pengaruh kebudayaan asing di bidang pengetahuan yang berkaitan dengan cara bercocok tanam, telah mengubah pola kehidupan petani tradisional menjadi lebih produktif.



DAFTAR PUSTAKA


Karya Tulis Ilmiah

Sita, Putu sadhvi,  Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia Di Kalangan Remaja, ( Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya,  2013 )
   
Definisi Pengertian Budaya, Tersedia pada Link : http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html [diakses 25 Maret 2016]

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli, Tersedia pada Link : http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-lengkap.html [diakses 25 Maret 2016]

Budaya, Tersedia pada Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya [diakses 25 Maret 2016]

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja Indonesia, Tersedia pada Link :
http://www.kompasiana.com/yetti05/pengaruh-budaya-asing-terhadap-remaja-indonesia_54f9373fa33311b77f8b4877 [diakses 25 Maret 2016]






Tugas 1_1 Ilmu Budaya Dasar Klasifikasi Ilmu

Nama : Krisna Widiasa
Kelas : 1KA22/Transfer 2015
NPM : 1B115850
Tugas 1_1 Ilmu Budaya Dasar

KLASIFIKASI ILMU

A. DEFINISI ILMU

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988) memiliki dua pengertian, yaitu :

1.     Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.

2.     Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dan sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu sihir, dan sebagainya.

Sehingga dari Pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu  merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, dengan menggunakan metode-metode tertentu.



Gambar 1, Ilmu

B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

Periodisasi perkembangan ilmu dapat diindentifikasikan ke dalam beberapa periode yaitu :

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Periode Pra Yunani Kuno

Catatan mengenai peradaban manusia yang paling awal tercatat berasal dari Timur Tengah, persisnya Mesir. Pada jaman pra sejarah, nenek moyang manusia modern di Mesir sudah mengenal bahasa, terbukti dengan peninggalan tulisan-tulisan yang diukir di batu-batu dalam goa. Sejarah mencatat bahwa bangsa Mesir kuno sudah mengenal ilmu bintang, ilmu bumi, arsitektur dan sebagainya. Bangsa Mesir kemudian juga mengembangkan papyrus (sejenis kulit kayu) yang dijadikan bahan tulis (tahun 3000 sebelum Masehi).

Di Cina sekitar (2953-2838 SM), raja Fu Xi memperkenalkan kitab Yi Jing (bacanya: I ching) yaitu kitab Cina kuno yang sangat terkenal di kalangan kaum penghayat ilmu Metafisika yang bertutur tentang kehidupan manusia.

Di zaman dinasti Xia (2205-1766 SM) dikenal dengan nama Gui Cang (kembali ke kegaiban). Lalu di masa dinasti Zhou (1066-221 SM) populer dengan sebutan Zhou Yi (kitab perubahan dari dinasti Zhou), dan akhirnya, kini dikenal sebagai Yi jing (dibaca: i Ching), yang secara harfiyah berati kitab tentang perubahan.

Adapun ciri-ciri ilmu pengetahuan pada zaman ini sebagai berikut:

a.  Know how bagaimana cara berbuat dalam kehidupan sehari-hari yang didasrakan pada pengalaman.
b.  Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikapreseptif mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magic.
c. Kemampuan menemukan abjad dan sistim bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke atas abstraksi.
d.  Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.
e.   Kemampuan meramal suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi. Misalnya gerhana bulan dan matahari.

  

     Gambar 2, Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

2. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Yunani Kuno (abad 6 SM-6 M)

Pada zaman ini dianggap sebagai zaman keemasan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya.
b.  Masyarakat pada masa ini tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi yang dianggap sebagai suatu bentuk pseudo-rasional.
c.  Masyarakat tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap reseptif attitude (sikap menerima begitu saja) melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis) sikap belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir-ahli pikir terkenal sepanjang masa.

Tokoh atau ilmuwan masa yunani kuno antara lain: Thales, yang mempelajari astronomi dan topik-topik pengetahuan termasuk fisika. Dan sebagian sarjana mengakuinya pula sebagai ilmuwan pertama di dunia. Thales mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi alam, yang menurutnya semuanya berasal dari air sebagai materi daasar kosmis.

Pytagoras (572-497 SM) adalah seorang ahli matematika yang lebih terkenal Dalailnydalam geometri yang menetapkan a2 + b2 = c2. 13Dan mendirikan aliran filsafat Pythagorianisme yang mengemukakan sebuah ajaran metafisis bahwa
bilangan merupakan intisari dari semua benda maupun dasar pokok dari sifat-sifat benda.

Tokoh lainnya yaitu Demokritus (460-370 SM) yang menegaskan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur yang disebutnya dengan atom. Pandangan Demokritus ini merupakan cikal bakal perkembangan ilmu fisika, kimia dan biologi.

Plato (428-348 SM) yang berpendapat bahwa geometri sebagai pengetahuan rasional berdasarkan akal murni menjadi kunci ke arah ilmu pengetahuan serta bagian pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan yang terakhir. Geometri merupakan suatu ilmu yang dengan akal murni membuktikan proporsi-proporsi abstrak mengenai hal-hal yang abstrak. Begitu pentingnya geometri bagi filsafat menurut Plato sehingga konon pintu gerbang akademi Plato tertulis ” janganlah orang masuk ke sini jika ia tidak mengetahui geometri”

Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat bahwa filasafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran atau rasio manusia, yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu: Praktike (pengetahuan praktis), Poietike (pengetahuan produktif) dan theoretike (pengetahuan teoritis). Adapun Theoritike dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: Mathematike (pengetahuan matematika), Phisike (pengetahuan fisika) dan Prote philosophia (filsafat pertama).

3. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Pertengahan (Middle Age : 6-16 M)

Zaman pertengahan atau yang disebut Middle Age ditandai dengan tampilnya para theolog di lapangan ilmu pengetahuan di belahan dunia eropa. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua para theolog, sehingga aktifitas ilmiah terkait dengan aktifitas keagamaan yaitu agama Kristen, atau dengan kata lain, kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia (abdi agama).
Sebaliknya di dunia Timur terutama Negara-negara Islam justru terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Kalau di daerah Barat pada zaman pertengahan lebih berkutat pada masalah-masalah keagamaan, maka berbeda dengan peradaban dunia Islam yang saat itu melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosof yunani dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainya.
Bani Umayyah sebagai salah satu contohnya telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad 7 Masehi, yaitu sekitar 8 abad sebelum Galileo Galilei dan Copernicus. Sedangkan kebudayaan Islam yang menaklukkan Persia abd 8 Masehi telah mendirikan sekolah kedokteran di Jundishapur. Pada zaman keemasan kebudayaan Islam dilakukan penerjemahan berbagai karya Yunani dan bahkan Kholifah Al Makmuntelah mendirikan Rumah kebajikan  (House Wisdom) pada abad 9 Masehi. Itu artinya bahwa perjalanan peradaban islam sudah jauh lebih dulu terbentuk dibandingkan peradaban Barat.
Sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang, yaitu:
a.   Menterjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskan sedemikian rupa, sehingga dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini.
b.  Memperluas pengamatan dalam ilmu Kedokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
c.   Menegaskan sistim decimal dan dasar-dasar aljabar.
Pada zaman pertengahan ini, Eropa berada dalam masa tidur panjang akibat pengaruh dogma-dogma agama sedangkan kebudayaan Islam di zaman dinasti Abbasiyah berada pada puncak keemasannya. Ali Kettani menengarahi kemajuan umat Islam pada masa itu lantaran didukung semangat sebagai berikut:

a. Universalism
b. Tolerance
c. International Character of the market
d. respect for science and scintist
e. the Islam nature of both the end and means of science.

Universalism artinya pengembangan iptek mengatasi sekat-sekat kekuasaan, kebangsaan, bahkan keagamaan. Tolerance artinya sikap tenggangrasa dalam pengembangan iptek dimaksud untuk membuka cakrawala di kalangan para ilmuan sehingga perbedaan pendapat dianggap sebagai pemicu ke arah kemajuan, bukan sebagai penghalang. 

Di zaman dinasti Abbasiyah perpustakaan Darul Himah membuka pintu bagi para ilmuan non muslim untuk memanfaatkan dan mempelajari berbagai literatur yang ada di dalamnya. Pemasaran hasil iptek merupakan suatu wahana untuk menjamin kontinyuitas aktifitas ilmiah itu sendiri, karena itu, International character of the market (pasar yang bersifat internasional) sangatlah dibutuhkan. 

Respect for science and scientist (penghargaan yang tinggi) dalam arti setiap temuan dihargai secara layak sebagai hasil jerih payah atas usaha seseorang atau sekelompok orang. The Islam nature of both the end and means of science artinya, sarana dan tujuan iptek haruslah terkait dengan nilai-nilai agama artinya, setiap kegiatan ilmiah tidak boleh bebas nilai, apalagi nilai agama. Sebab ilmuan yang melepaskan diri dari nilai-nilai agama akan terperangkap pada arogansi intelektual, dan menjadikan perkembangan iptek yang depersonalisasi dan dehumanisasi.

Tanda lain dari keemasan Islam (Golden Age) adalah kemajuan pesat ilmu dengan memperkenalkan sistim desimal. Filsuf muslim Al Khawaruzmi yang mengembangkan trigonometri dengan memperkenalkan teori sinus dan cosinus, tangent dan cotangent. Ilmu Fisika menampilkan Fisikus asal Baghdad Musa Ibnu Syakir dan putranya Muhammad, Ahmad dan Hasan yang mengarang kitab Al Hiyal yang menggambarkan hukum-hukum mekanik dan stabilitas. Ibnu Al Haytham (965-1039 M) yang mengarang kitab Al-Manadhir, yang membuktikan hukum refraksi cahaya.

Bidang astronomi pada awalnya diterjemahkan pada zaman bani Umayyah dan dilanjutkan pada zaman bani Abbasiyah awal. Ibnu Habib Al Farisi (777 M) merupakan ilmuan muslim pertama yang menerjemahkan karya Ptolemy yang berjudul Almagest. Bidang ilmu Kimia menampilkan Jabir Ibnu Hayyan Al Kufi dari Kufah yang memiliki Laboratorium dekat Bawabah Damaskus yang melakukan percobaan pada pancaindera, penggunaan metalik, dan lain-lain. Jabir menggambarkan eksperimen yang dilakukan dalam kalimat berikut ini: ”Pertama kali saya mengetahui sesuatu dengan tangan dan otak saya, dan saya menyelidiki sesuatu itu sampai benar, dan mencari kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya”.

Sejak zaman Rasulullah, bidang ilmu kedokteran di dunia Islam sebenarnya sudah dirintis dengan mendirikan rumah sakit di Madinah, termasuk rumah sakit untuk angkatan perang Islam. Ar Razi merupakan ahli medis  muslim pertama yang memimpin rumah sakit Baghdad. Ar Razi menulis buku tentang Diet, farmakologi dan lain-lain. Buku medis lainya ditulis oleh Ali Ibnu Abbas Al ahwazi (940 M) Al Kitab Al Maliki tentang teori dan praktik medis. Ibnu Siena juga mengarang buku  teks tentang medis yang berjudul Al Qanun, yang menjadi buku standar selama 500 tahun dalam dunia Islam dan Eropa. Ibnu Siena juga meneliti tentang masalah anatomi, kesehatan anak, gynaesology.

Di bidang Geografi, para ilmuan muslim mengembangkan jarum magnetic untuk dipergunakan dalam navigasi dan penemuan kompas, sehingga mereka berjasa dalam penemuan pulau-pulau baru dan rute laut lingkar Asia, Afrika dan Eropa. Para petualang muslim menjelajahi cina, Jepang, India, Asia Tenggara, da Samudra Hindia, Eropa termasuk Skandinavia, Irlandia, Jerman, Perancis dan Rusia. Pada abad kesembilan  ahli Geografi muslim Ahmad Ibnu Ya’kub menggambarkan perjalanan dalam kitab Al Buldandan Ubayd-Allah ibnu Abd-allah ibnu Khurd Dhabah (825-912 M) yang mempublikasikan bukunya Al Masalik wa Al Mamalik (garis Edar dan Kerajaan).

4. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Renaissance (abad 14-16 M)

Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan abad tengah mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Manusia pada zaman renaissance adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas seperti zaman Yunani kuno. Pada zaman renaissance manusia disebut sebagai animal rationale, karena pada masa ini pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia akan mencapai kemajuan (progress) atas hasil usahanya sendiri, tidak didasarkan campur tangan ilahi.

Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada zaman renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astromoni. Tokoh-tokohnya yang terkenal seperti: Nicolus copernicus (1473-1543) seorang tokoh gerejani yang ortodok yang mengemukakan bahwa matahari berada di pusat jagat raya bumi mempunyai dua macam gerak yaitu: perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan mengelilingi matahari. Teorinya ini disebut “Heliloisme” dimana matahari adalah pusat jagat raya bukan bumi sebagaimana dikemukakan oleh Ptolomeus yang diperkuat oleh Gereja.

Ilmuwan lainnya pada periode ini adalah Kepler danGelileo Gelilei. Langkah-langkah yang dilakukan Galileo dalam bidang ini menanamkan pengaruh kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti: pengamatan (observasi), penyingkiran (eliminasi) segala hal yang tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati. Idealisasi, penyusunan teori secara spekulatif atas peristiwa tersebut, peramalan (prediction), pengukuran (measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji teori yang didasarkan pada ramalan matematik.

5. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Modern (Abad 17-19 M)

Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman  modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak  zaman  Renaissance, yaitu  permulaan abad  XIV. Benua Eropa  dipandang sebagaibasis perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini menurut Slamet Imam Santoso sebenarnya mempunyai tiga sumber yaitu:

a.  Hubungan antara kerajaan Islam di semenanjung Iberia dengan Negara-negara Perancis. Para pendeta di Perancis banyak yang belajar di Spanyol, kemudian mereka inilah yang menyebarkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya itu di lembaga-lembaga pendidikan di Perancis.
b.  Perang Salib (1100-1300) yang terulang sebanyak enam kali tidak hanya menjadi ajang peperangan fisik, namun juga menjadikan para tentara atau serdadu Eropa yang berasal dari berbagai negara itu menyadari kemajuan negara-negara Islam, sehingga mereka menyebarkan ajaran pengalaman  mereka itu sekembalinya di negara masing-masing.
c.  Pada tahun 1453 Istambul jatuh ke tangan Bangsa Turki, sehingga para pendeta atau sarjana mengungsi ke Italia atau negara-negara lain. Mereka ini menjadi pioner-pioner bagi pengembangan ilmu di Eropa.
Tokoh yang terkenal sebagai bapak Filsafat modern adalah Rene Descrates. Ia telah mewariskan suatu metode berfikir yang menjadi landasan berfikir dalam ilmu pengetahuan modern. Langkah-langkah descrates adalah sebagai berikut:
a.  Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar.
b. Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah permasalahan.
c.   Berfikir runtut mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk sampai ke hal yang paling rumit.
d.  Perincian yang lengkap dan pemeriksaan yang menyeluruh diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan.

Perkembangan ilmu mencapai puncak kejayaan di tangan Newton. Ilmuwan Inggris ini antara lain merumuskan teori gaya berat dan kaidah-kaidah mekanika dalam karya tulis yang diberi judul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Asas-asas matematika dari filsafat alam).

6. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Kontemporer (Abad 20 dan seterusnya)

Diantara ilmu-ilmu khusus yang dibicarakan para filsuf, maka bidang fisika menempati kedudukan yang paling tinggi. Menurut Root Fisika dipandang sebagai ilmu pengetauan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur  fundamentasil yang membentuk alam semesta.

Fisikawan termashur abad keduapuluh adalah Albert Einstein. Ia mengatakan bahwa alam itu tak terhingga dan tak terbatas, tetapi juga bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta ini bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya pencipata alam. Namun pada tahun 1929 seorang fisikawan lain Hubble yang mempergunakan teropong terbesar di dunia melihat galaksi-galaksi di sekeliling kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi. Observasi ini menunjukkan bahwa alam semesta ini tidak statis, melainkan dinamis, sehingga meruntuhkan pendapat Einstein tentang teori kekekalan materi dan alam semesta yang statis. Dan jagad raya ternyata berekspansi.

Disamping teori tentang fisika, teori alam semesta dan lain-lain, maka zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mulai dari penemuan computer, berbagai satelit komunikasi, internet dan lain sebagainya. Mobilitas manusia yang sangat tinggi saat ini merupakan pengaruh teknologi komunikasi dan informasi.

Dalam pertengahan abad ini, dapat pula disaksikan lahirnya serangkaian ilmu antar disiplin misalnya ilmu perilaku (behavioral science) yang menggabungkan ilmu psikologi dengan berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi , antropologi untuk menelaah tingkah laku manusia. Contoh lain ilmu antar disiplin ialah Anatomi Sosial manusiawi(Human Social anatomy) yang memadukan anatomi, ilmu fosil, antropologi Ragawi, dan Etopologi studi tentang pola perilaku organisme).

Bidang ilmu lainnya juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer cenderung mengetahui hal yang sedikit tapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan sub-spesialis atau super-spesialis, demikian juga bidang-bidang lain. Di samping cenderung ke arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru, seperti: Bioteknologi yang dewasa ini dikenal dengan teknologi Kloning.

C.  KLASIFIKASI ILMU

Dalam menghadapi berbagai ilmu pengetahuan, orang akan bertanya tentang jenis ilmu pengetahuan. Dengan perkataan lain, ilmu pengetahuan, kita golongkan menurut jenis tertentu. Hal ini merupakan masalah klasifikasi ilmu pengetahuan karena setiap klasifikasi menuntut suatu dasar. Dengan demikian, kita akan mempersoalkan dasar itu dahulu.

Para filosof menggolongkannya ke dalam beberapa kategori, beberapa dari mereka membuat tingkatan-tingkatan di antara golongan-golongan ilmu tersebut. Di antara para filosof tersebutadalah:

• Robert Kilwardby membedakan ilmu menjadi ilmu yang mengupas hal-ihwal ilahi dan yang mengupas hal-ihwal manusia.
• Roger Bacon membagi ilmu menjadi ilmu teologi,eksperimental dan ilmu spekulatif. Ilmu eksperimental dianggap lebih tinggi daripada ilmu spekulatif. Tetapi teologi, yang bertolak dari pengalaman batin, lebih unggul dari keduanya.
• Hobbes menyatakan bahwa ilmu ada dua tipe: ilmu yang berasal dari fakta (empiris) dan ilmu yang berasal dari akal (rasio).
• Tapi menurut Rene Descartes, akal budi (rasio) adalah satu-satunya sumber ilmu.
• Windelband mengklasifikasikan ilmu menjadi ilmu alam dan ilmu social

Adapun Klasifikasi Ilmu Pengetahuan di bagi menjadi 2 (dua), antara lain:
1) Klasifikasi berdasarkan Subjek
2) Klasifikasi berdasarkan Objek

1. Klasifikasi ilmu pengetahuan berdasarkan subyek
Terdapat berbagai jenis ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah klisifikasi dari ilmu pengetahuan :

1. Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa latin yaitu matematica. Istilah itu sendiri pada awalnya diambil dari bahasa yunani, matematike (Mathein) yang artinya berpikir atau belajar. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika sebagai ratu sekaligus pelayan ilmu merupakan bentuk tertinggi dari logika. Sedangkan dipihak lain sebagai pelayan ilmu, matematika memberikan bukan saja sistem pengorganisasian ilmu yang bersifat logis tatapi juga menyatakan dalam bentuk model matematika. Banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemempuan berhitung dan mengukur. Dan banyak persoalan atau informasi disampaikan dengan bahasa matematika seperti diagram, grafik, persamaan matematika ataupun tabel. Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis dan efisien.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosial Science)

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kehidupan sosial dan menelaah masalah – masalah social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social .fenomena sosial yang tejadi dalam suatu masyarakat tentunya mengalami berbagai perubahan. Rekaman peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan semakin berganti dan tak terhentikan. Kemampuan sumber daya manusia pun dibutuhkan supaya terjadi keselarasan dalam berbagai bidang untuk menjalani kehidupan yang semakin kompleks. Ilmu pengetahuan sosial pun dibagi dalam beberapa klasifikasi seperti, berikut adalah beberapa contoh klasifikasi Ilmu pengetahuan sosial :

• Pengetahuan Sosial Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, yakni geos dan graphein. Geos artinya bumi sedangkan graphein artinya tulisan. Jadi, secara sederhana geografi bermakna tulisan atau cerita tentang bumi. Lengkapnya geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan lingkungannya.

• Pengetahuan Sosial Sejarah
Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah). Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu.

• Pengetahuan Sosial Sosologi
Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

• Pengetahuan sosial ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Science)

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau sering disebut Natural Sains, dalam Bahasa Inggris “Science” adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang dapat dirumuskan kebenarannya secara empiris, Para ilmuan, termasuk Sir Isaac Newton melakukan eksperimen atau penyelidikan terhadap gejala alam. Kemudian, para ilmuan tersebut merumuskan temuannya untuk kemajuan bidang pengetahuan dan teknologi. Beberapa ahli di berbagai bidang merumuskan suatu definisi science yang operasional.:

♦ Fisher
Science adalah kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.

♦  Carin
Science adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik,yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.Perkembangan science tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

♦  Nash seorang ahli kimia,
menekanakan bahwa science adalah suatu proses atau suatu cara untuk meneropong dunia.

♦  Wigner seorang ahli fisika
mendefinisikan science sebagai gudang / penyimpanan tentang gejala-gejala alam.

♦  Bube, seorang ahli fisika
Science adalah pengetahuan tentang dunia alamiah yang diperoleh dari interaksi indera dengan dunia tersebut.

2.  Klasifikasi berdasarkan Objek

1.  A.M. Ampere (1775-1836) mendasarkan klasifikasinya pada objek material. Berdasarkan hal itu, ia membedakan ilmu pengetahuan kosmologis yang mempersoalkan benda materi dengan ilmu pengetahuan noologis yang mempersoalkan benda rohaniah.
2.  Auguste Comte (1798-1836) mendasarkan klasifikasinya pada objek material pula. Ia membuat deretan ilmu pengetahuan berdasarkan perbedaan objek material, yaitu:

1. Ilmupasti/matematika,
2. Ilmu falak/astronomi,
3. Ilmu fisika,
4. Ilmu kimia,
5. Ilmu hayat/biologi, dan
6. Sosiologi.

Deretan tersebut menunjukkan perbedaan objek dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Objek ilmu pasti adalah yang paling bersahaja karena hanya menyangkut angka yang mengikuti aturan tertentu, pasti. Oleh karena itu, matematika disebut juga ilmu pasti. Meskipun paling bersahaja, matematika juga merupakan alat bagi segenap ilmu pengetahuan. Sementara itu, ilmu falak menambahkan unsur gerak terhadap matematika, misalnya kinematika. Objek ilmu alam adalah ilmu falak atau matematika ditambah dengan zat dan gaya, sedangkan objek ilmu kimia merupakan objek ilmu fisika ditambah dengan perubahan zat. Unsur gejala kehidupan dimasukkan pada objek ilmu hayat. Adapun sosiologi mempelejari gejala kehidupan manusia berkelompok sebagai makhluk sosial.

Secara garis besar ilmu dibagi menjadi ilmu alam dan ilmu social. Rumpun ilmu yang obyeknya benda alam denganhukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dan di mana pun, lazim disebut ilmu-ilmu alam sedangkan rumpun ilmu yang tingkat kepastiannya tidak setinggi ilmu eksakta, yakni ilmu yang menyangkuttindakan manusia, yang lazim disebut ilmu-ilmu social.

Meskipun secara metodologis ilmu tidak membuat perbedaan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan masing-masing bidang yang ditelaah, yakni ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom. Ilmu memang secara kefilsafatan berbeda dari pengetahuan, namun tidak terdapat perbedaan yang asasi antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, sebab keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama.

 D.KARAKTERISTIK ILMU

Menurut Randall dan Buchker (1942) mengemukakan beberapa ciri umum ilmu diantaranya :

1.     Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama.
2.     Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena yang menyelidiki adalah manusia.
3.     Ilmu bersifat obyektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunakan, tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi.

Menurut Ernest van den Haag  (Harsojo, 1977), mengemukakan ciri-ciri ilmu, yaitu :

1.     Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan menggunakan akal (rasio).
2.     Bersifat empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman oleh panca indera.
3.     Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa terkecuali.
4.     Bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan objek penelitian selanjutnya.

E. CONTOH ILMU

Bahasa ialah ilmu, maka bahasa berlaku untuk umum dan sistematis. Siapa pun, kapan pun, di mana pun,  jika ingin mempelajari suatu bahasa, harus melalui tahap berbicara, mendengar, membaca, dan menulis.

 Hal ini membuktikan bahwa bahasa adalah ilmu yang mempunyai sifat umum dan sistematis yang dijadikan dasar/acuan. Jadi, siapakah guru bahasa? Guru bahasa adalah ilmu bahasa itu sendiri, sedangkan pengajarnya adalah pengampu/pemangku/penghubung ilmu bahasa.





DAFTAR PUSTAKA

Hatta M. 1979. Pengantar ke Jalan Ilmu Pengetahuan, Cetakan VI. Mutiara.
 
Karakteristik Ilmu, Tersedia pada Link : http://dokumen.tips/download/document/
[diakses 25 Maret 2016]

Pengertian Ilmu, Tersedia pada Link : http://kbbi.web.id/ilmu [diakses 25 Maret 2016]

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Tersedia pada Link : http://www.rangkumanmakalah.com/sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan/ [diakses 25 Maret 2016]