Nama : Krisna
Widiasa
Kelas :
2KA25/Transfer 2015
NPM : 1B115850
Tugas 1
Manajemen Layanan Sistem Informasi #
MANAJEMEN
LAYANAN SISTEM INFORMASI
Secara Umum adapun pengertian dari Manajemen Layanan Teknologi Informasi
atau ITSM (Information
Technology Service Management) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat
pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan
kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi.
ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki
minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses
(seperti TQM, Six Sigma,Business
Process Management,
dan CMMI). Disiplin ini tidak memedulikan
detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem
yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk
menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI dan interaksi antara personel
teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.
ITSM umumnya menangani masalah
operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations
architecture, arsitektur
operasi) dan bukan
pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk dijual bukanlah fokus
dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian
pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang
merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti
pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang
berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya.
Sesuai dengan fungsi ini, ITSM sering
dianggap sebagai analogi disiplin ERP pada TI, walaupun sejarahnya yang
berakar pada operasi TI dapat membatasi penerapannya pada aktivitas utama TI
lainnya seperti manajemen
portfolio TI dan rekayasa perangkat lunak.
Kenapa
Manajemen layanan diperlukan bagi perusahaan ?
Merujuk pada pertanyaan
diatas tentunya jawabannya adalah hal ini disebabkan ketika suatu perusahaan
mulai banyak membutuhkan IT sebagai penyedia layanan, semakin penting untuk
memperhatikan tingkat kebaikan dan kualitas layanan.
Jika layanan IT ingin
dikelola secara efektif, harus memperhatikan langkah-langkah yang akan
diterapkan untuk memastikan bahwa kinerja yang sebelumnya telah sepakat untuk
di toleransi.
Kerangka Kerja Manajemen
Layanan Sistem Informasi
Berdasarkan Hal tersebut
diatas terdapat kerangka kerja (Framework)
dalam ITSM (Information Technology Service Management)
atau Manajemen Layanan Sistem Informasi yaitu :
·
Information Technology Infrastructure
Library (ITIL)
·
Control Objectives for
Information and Related Technology (COBIT)
·
Software Maintenance Maturity
Model
·
PRM-IT IBM's Process Reference
Model for IT
·
Application Services Library (ASL)
·
Business Information Services
Library (BISL)
·
Microsoft Operations Framework (MOF)
·
eSourcing Capability Model for
Service Providers (eSCM-SP)
dan eSourcing
Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL)
dari ITSqc
for Sourcing Management.
Pada
Pembahasannya disini saya Ambil Contoh Pembahasan Mengenai Framework/ Kerangka
kerja pada beberapa contoh yaitu Information
Technology Infrastructure Library (ITIL),
Cobit dan Software Maintenance Maturity
Model
1. Pengertian Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
adalah suatu
rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan,
serta operasi teknologi informasi. ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku
yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI.
Komponen-komponen Information
Technology Infrastructure Library (ITIL)
A. Service Support
Service support membahas tentang proses dan komponen dalam operasional IT sehari-hari, seperti Incident Management, Problem Management, Change Management, Configuration Management dan Release Management. Pada dasarnya service support menjelaskan proses support dari IT dan bagaimana cara menangani suatu incident sebelum akhirnya masuk ke dalam problem management. komponen dari proses pada IT service management mempunyai peran masing-masing yaitu:
1. Service desk sebagai single point of contact
2. Release Management dalam melakukan testing suatu teknologi baru sebelum di
implementasi
3. Build knowledge based untuk membantu mempercepat penyelesaian suatu incident
B. Service Delivery
3. Build knowledge based untuk membantu mempercepat penyelesaian suatu incident
B. Service Delivery
Komponen-komponen dari Service Delivery adalah Financial Management for IT Services, Availability Management, Capacitiy Management, IT Service Continuity Management, Service Level Management. Service Delivery ini merupakan tactical proses artinya untuk mendukung bisnis dari sisi IT Service Management dalam jangka panjang bukan untuk operasional yang dilakukan setiap hari.
Tujuan
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
adalah untuk
menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi
informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh
organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari
penyedia layanan
Gambar 1, Framework ITIL kegiatan utama
dari tahap siklus hidup layananan.
1. Service Strategy: Tahap perencanaan strategis dalam membangun kemampuan manajemen layanan (service management), dan penyelarasan layanan dan strategi bisnis.
Proses dan fungsi:
–
Financial management
–
Service portfolio management
–
Demand management
2. Service Design: Tahap
merancang dan mengembangkan layanan TI yang sesuai, termasuk arsitektur, proses,
kebijakan dan dokumen; tujuan service desain adalah untuk memenuhi kebutuhan
bisnis saat ini dan masa depan.
Proses dan fungsi:
−
Service catalogue management
−
Service level management
−
Capacity management
−
Availability management
−
IT service continuity management
−
Information security management
−
Supplier management
3. Service Transition: Tahap
mewujudkan kebutuhan dari tahapan sebelumnya, dan meningkatkan kemampuan dalam
transisi layanan baru dan layanan modifikasi untuk dijadikan produksi.
Proses dan fungsi:
– Transition
planning and support
–
Change management
–
Service asset and configuration management
–
Release and deployment management
–
Service validation and testing
–
Evaluation
–
Knowledge management
4. Service Operation: Tahap pencapaian
efektivitas dan efisiensi dalam memberikan dan mendukung layanan dalam rangka
untuk memastikan adanya nilai bagi pelanggan dan penyedia layanan.
Proses dan fungsi:
– Event management
– Incident management
– Request fulfillment
– Problem management
– Access management
– Monitoring and control
– IT operations
– Service desk
5. Continual Service Improvement: Fase
menciptakan dan memelihara nilai bagi pelanggan dengan perbaikan desain, dan
pengenalan layanan dan operasi.
Proses dan fungsi:
− The 7-step
improvement process (CSI Improvement Process)
−
Service reporting
Permasalahan
dan Manfaat dari Penerapan ITIL Framework
Berikut ini adalah beberapa masalah atau kesalahan potensial yang terjadi pada saat penerapan ITIL Framework.
1. Pengenalan awal terhadap ITIL Framework mmbutuhkan waktu yang lama dan usaha yang signifikan, hal ini mencakup perubahan pada budaya organisasi.
2. Jika struktur proses menjadi tujuan, maka bisa berdampak negatif pada kualitas pelayanan. Pada scenario ini, prosedur-prosedur yang tidak perlu dilihat sebagai gangguan birokratis yang harus dihindari.
3. Tidak ada peningkatan pada IT Service dikarenakan kurangnya pemahaman tentang proses yang terkait, indikator kinerja yang sesuai, dan bagaimana proses bisa terkontrol dengan baik.
4. Peningkatan pada ketentuan servis dan pengurangan biaya tidak cukup terlihat, karena tidak ada landasan data yang tersedia untuk perbandingan atau untuk mengidentifikasi target yang salah.
5. Implementasi yang sukses membutuhkan keterlibatan dan komitmen dari personel di semua level organisasi. Pengambilan keputusan sepihak bisa saja mengakibatkan terjadinya penolakan dari divisi lain.
6. Jika tidak ada investasi yang cukup dalam menyediakan tools atau training, maka servis tidak akan bisa ditingkatkan. Oleh karean itu, sumber daya dan personel tambahan bisa saja dibutuhkan dalam jangka pendek apabila perusahaan sedang disibukkan dengan rutinitas aktivitas.
Manfaat ITIL
Framework Bagi Organisasi/Perusahaan
Selain potensi permasalahan, penerapan ITIL Framework ini juga memberikan manfaat bagi organisasi dan juga bagi pelanggan. Manfaat ITIL Framework bagi organisasi antara lain:
Organisasi dapay mengembangkan struktur yang lebih jelas, prosesnya menjadi lebih efefktif dan efisien, serta lebih fokus pada tujuan organisasi.
Organisasi bisa memegang kendali atau kontrol pada infrastruktur dan servis, serta perubahan yang terjadi lebih mudah dikelola.
Dengan mengikuti best practices dari ITIL Framework, dihasilkan sebuah perubahan dalam menyediakan servis dan memperkenalkan Quality Management berdasarkan ISO 9000 atau BS15000.
Menyediakan kerangka untuk komunikasi internal dan komunikasi eksternal, serta untuk standarisasi dan identifikasi prosedur.
Manfaat yang
dirasakan pelanggan dalam penggunaan ITIL Framework
Sedangkan manfaat yang bisa dirasakan pelanggan dengan ITIL Framework antara lain:
Ketentuan terkait dengan IT Service lebih fokus pada pelanggan dan kesepakatan tentang kualitas servis dapat mempererat hubungan.
Servis dapat dijelaskan dengan lebih baik, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan disertai dengan detail yang jelas.
Kualitas, ketersediaan, keterpercayaan dan biaya dari servis bisa dikelola dengan baik, serta adanya peningkatan komunikasi dengan organisasi.
2.
Framework Cobit
Control
Objective for Information and related Technology,
disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi
informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance
Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.
·
Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
·
Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
·
Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
·
Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)
Maksud utama COBIT
ialah menyediakan kebijakan yang jelas dan good practice untuk IT governance,
membantu manajemen senior dalam memahami dan mengelola resiko-resiko yang
berhubungan dengan IT.
COBIT menyediakan
kerangka IT governance dan petunjuk control objective yang detail untuk
manajemen, pemilik proses bisnis, user dan auditor.
Gambar
2, Framework Cobit
3. Framework CMM
(Software Maintenance Maturity Model)
CMM adalah model pembangunan atau pengembangan yang
dipakai setelah terjadinya pengumpulan data dari sebuah organisasi tertentu.
CMM ini merupakan tingkatan formal, syarat dan pengoptimalisasian terhadap
proses-proses, dari sejumlah latihan untuk menyusun langkah-langkah, untuk
menangani satuan hasil, dan mengaktifkan optimalisasi proses-proses.
Ketika CMM diaplikasikan kedalam sebuah Proses
Pembangunan Software yg berjalan, CMM menyediakan sebuah pendekatan
yang berguna untuk meningkatkan efektifitas terhadap proses yg berjalan
tersebut. CMM juga dipakai sebagai model umum untuk meningkatkan bisnis proses
sebuah organisasi pada berbagai area berbeda, seperti: software
engineering, project management, system engineering,software
maintenance, risk management, IT, pelayanan, bisnis proses secara umum,
dan cocok untuk melihat sebuah hasil akhir dari sebuah kebutuhan.
Maturity Model merupakan kumpulan dari
level-level terstruktur yang mendefinisikan tingkat baik/buruk perilaku,
percobaan/pelatihan, dan proses dari organisasi. Maturity Model dapat
terdiri atas:
·
Sebuah lokasi untuk memulai
·
Keuntungan dari pengalaman organisasi
·
Bahasa umum dan Penyebaran visi
organisasi
·
Framework untuk memilah prioritas
aksi-aksi
Sebuah teknik yang mendefinisikan kemajuan apa yang
berarti pada organisasi
Maturity Model dapat juga dipakai sebagi sebuah
‘benchmark’ untuk perbandingan dan untuk mendapatkan pemahaman umum. Contoh:
Pada proses pemilihan kontraktor software developer.
Gambar
3, Framework CMM
Sumber :
Wikipedia, Manajemen
Layanan Sistem Informasi /ITSM
https://id.wikipedia.org/wiki/ITSM
[diakses 25 Maret 2016]
Wikipedia, Framework Cobit https://id.wikipedia.org/wiki/COBIT
[diakses 25 Maret 2016]
Framework CMM Organizational Process Maturity
http://www.kennethghartman.com/cmm-organizational-process-maturity
[diakses 25 Maret 2016]
Pengertian dan Penerapan Information
Technology Infrastructure Library ITIL http://sisteminformasi.blog.binusian.org/2014/03/30/evaluasi-penerapan-itil-pada-sistem-manajemen-service-deck [diakses
25 Maret 2016]
0 comments
Post a Comment