Nama : Krisna
Widiasa
Kelas :
1KA22/Transfer 2015
NPM : 1B115850
Tugas 2_2 Ilmu
Budaya Dasar
KONSEP
BUDAYA DALAM KESUSASTRAAN
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah
pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.
Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu
budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat
dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang
terdapat dalam pengetahuan budaya untuk.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep.Pokok-pokok yang terkandung dari
beberapa definisi
kebudayaan adalah sebagai berikut :
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat
manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan
melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari
komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam
aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat budaya daerah dan budaya
nasional
Gambar 1, Konsep Budaya dalam
kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan
Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan meliputi :
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya terkadang disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia
istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan
sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan,
peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel
dan cerita pendek. Prosa adalah karya sastra yang disusun
dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
Jenis-jenis Prosa yaitu adalah Prosa lama
dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Sedangkan Prosa baru meliputi :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Contoh Cerita Fiksi
Petualangan Mencari Tahu Tentang Batik
Pada suatu hari, ada pelajaran yang
disukai olehku dan juga teman-teman. Pelajaran yang kami sukai adalah pelajaran
Bahasa Indonesia. Kami suka pelajaran tersebut, karena guru yang mengajar
adalah Ibu Eni. Bu Eni adalah sosok yang tegas, adil, dan dapat menghibur.
“Selamat pagi, Anak-anak,” sapa Bu Eni.
“Selamat pagi, Bu,” jawab teman-teman.
“Sekarang pelajarannya adalah Bahasa Indonesia!” perintah Bu Eni. “Sekarang
ambil buku kalian dan buka halaman 125!” sambung Bu Eni. Teman-teman pun
akhirnya mengeluarkan buku Bahasa Indonesia dan membuka halaman 125. Setelah
teman-teman membuka halaman 125, Bu Eni berkata, “Di situ dijelaskan bahwa
kalian harus mengeksplor kebudayaan atau hasil karya dari Kota Pekalaungan!”
jelas Bu Eni. “Kalian paham?” sambung Bu Eni. Teman-teman pun menjawab secara
serentak.
“Paham, Bu,” jawab teman-teman.
“Sekarang, Ibu akan membagi kalian
menjadi beberapa kelompok!” kata Bu Eni.“Kelompok yang pertama adalah Rizal,
Ali, Reza, Sheva, dan juga Naufal!” sambun Bu Eni.
Namaku adalah Muhammad Rizal. Aku lahir pada tahun 2000. Di rumah aku mempunyai
teman yang bernama Ali, Reza, Sheva, dan Naufal. Mereka juga merupakan teman
sekelas denganku.
Tidak beberapa lama kemudian, bunyi bel
pulang sekolah akhirnya terdengar. “Sekarang kalian berkemas-kemas, berdoa, dan
kemudian pulang!” perintah Bu Eni. Saat pulang sekolah, aku dan anggota
kelompok berkumpul dahulu sebelum pulang untuk membahas tugas dari Ibu Eni.
“Teman-teman!” kataku.
“Bagaimana ini? Kita akan mencari
tentang apa di Kota Pekalaungan?” sambungku.
“Bagaimana kalau kita membahas ini di
rumah kamu besok siang?” kata Ali.
“Setuju,” jawabku dan yang lainnya.
Pada keesokan harinya, teman-teman
anggota kelompok aku sudah datang didepan rumahku. Aku pun langsung
mempersilahkan mereka untuk masuk. Setelah semuanya masuk, aku pun mengambilkan
mereka makanan dan minuman. Aku pun langsung bergabung dengan teman yang lain.
“Jadi, kita akan mencari tentang apa di
Kota Pekalaungan?” tanyaku.
Semuanya pun kelihatannya sedang mencari ide. Tidak beberapa lama kemudian,
Naufal dengan beraninya menjawab.“Emm, bagaimana kalau kita mencari tahu lebih
dalam tentang batik di Pekalaungan?” kata Naufal.
“Benar juga kata Naufal!” jawab Sheva. Dengan serempak yang lainnya menjawab
dengan serempak.
“Kami setuju dengan pendapatmu, Naufal,” Naufal pun menjawab, “Terima
kasih!”“Jadi, kita akan mencari tentang batik di mana?” tanya Ali.
“Bagaimana kalau kita mencari tahu di Museum Batik saja? Kan, letaknya dekat
dengan rumah kita?” tanyaku.“Ya sudah. Kita mencari tahu di Museum Batik saja,”
kata Naufal.
“Ya aku setuju!” kata Reza. Mendengar perkataan Reza, yang lainnya pun
mengikutinya.Hari pun sudah mulai gelap. aku dan teman-teman akhirnya
menyelesaikan kerja kelompok hari ini dan melanjutkannya pada esok harinya. aku
pun berkata kepada teman-teman untuk pulang ke rumah masing-masing sebelum
waktu maghrib tiba. “Teman-teman, kerja kelompok hari ini kita teruskan pada
esok hari. Nanti kalian datang ke rumahku lagi pukul Sembilan pagi, ya!” kata
aku. Teman-teman pun menjawab, “Ya sudah. Kami semua pulang dulu, ya!” kata
Sheva.
“Assalamualaikum,” kata teman-teman.
“Waalaikumussalam,” jawabku.
Pada keesokan harinya, ternyata
teman-teman sudah datang semua. Aku pun langsung mengajak mereka untuk masuk ke
dalam rumah. Saat semuanya masuk, aku pergi ke dapur untuk mengambil minuman
dan makanan ringan. Setelah dari dapur, aku langsung bergabung dengan
teman-teman. Kami pun langsung mulai membahas pekerjaan kemarin. “Jadi, kita
akan bertanya tentang apa pada saat di Museum Batik nanti?” tanyaku.
Kelihatannya mereka bingung untuk menentukan pertanyaan. Tiba-tiba Reza
mengeluarkan pendapatnya.
“Bagaimana kalau pertanyaan yang
pertama adalah perbedaan antara batik pesisir dengan batik pedalaman?” ujar
Reza.“Terus pertanyaan yang kedua adalah perbedaan antara batik tulis dengan
batik cap?” sambung Reza. “Bisa juga itu!” jawab Ali. “Aku mau berpendapat.
Bagaimana kalau pertanyaan yang ketiga adalah bagian-bagian dari canting dengan
disertai fungsinya?” ujar Naufal. “Bisa juga itu!” jawab Ali.
Setelah pertanyaannya terkumpul dan
disepakati, kami semua langsung berangkat ke Museum Batik. Setelah 15 menit
lamanya, akhirnya kami semua sampai di Museum Batik dan langsung masuk. Kami
pun disambut dengan baik oleh pegawai di sana. Kami dipandu oleh Mbak Lastri.
Beliau mengajak kami semua berkeliling Museum Batik. Setelah selesai kami pun
diajak ke ruangan untuk membatik. Kami diberi kain mori dan kami disuruh
menggambar sketsa. Setelah menggambar sketsa, kami disuruh untuk menebalinya
dengan cairan lilin malam. Dalam keadaan yang serius ini, ternyata terjadi
perkelahian antara Reza dengan Sheva. Kami pun memisahkan mereka dan meminta
mereka untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Setelah mendengarkan penjelasan dari
mereka berdua, dapat disimpulkan bahwa Reza tidak sengaja menyenggol tangan
Sheva yang sedang memegang canting. Ternyata cairan lilin yang ada di canting
tumpah ke tangan Sehva dan ternyata Sheva tidak terima yang mengakibatkan
perkelahian. Mereka pun saling bersalaman dan memberi maaf. Setelah
permasalahan tersebut selesai, akhirnya aku bertanya ke Mbak Lastri, “Mbak, aku
mau bertanya. Apa perbedaan antara batik pesisir dengan batik pedalaman?”
tanyaku. Mbak Lastri pun menjawab, “Batik pesisir cenderung memiliki warna yang
cerah, sedangkan batik pedalaman cenderung memiliki warna yang gelap,” ujar
Mbak Lastri.
“Mbak, aku mau bertanya. Apa perbedaan
dari batik tulis dengan batik cap?” tanya Ali. Mbak Lastri pun menjawab, “Batik
tulis cara pembuatannya dengan menggunakan canting, sedangkan batik cap cara
pembuatannya menggunakan canting cap,” ujar Mbak Lastri.
“Mbak, aku mau bertanya. Apa bagian dari canting dan fungsinya?” tanya Naufal.
Mbak Lastri pun menjawab, “Canting memiliki beberapa bagian, yaitu gagang,
nyamplungan, dan cucuk. Gagang memiliki fungsi sebagai pegangan, cucuk memiliki
fungsi sebagai tempat keluarnya lilin malam, dan nyamplungan berfungsi sebagai
tempat lilin malam,” jelas Mbak Lastri.
“Anak-anak. Mbak mau berpesan kepada
kalian semua. Sebagai anak muda bangsa, kalian harus menjaga kebudayaan batik
yang asli sebagai kebudayaan Indonesia. Kalau bisa, kalian harus melestarikan
kebudayaan batik jika sudah besar nanti!” kata Mbak Lastri. “Kalian bisa?”
sambung Mbak Lastri.“Kami insya Allah bisa, Mbak!”
Karena hari sudah mulai gelap, akhirnya
kami pulang untuk menyelesaikan tugas. Setelah sampai di rumah Reza, kami semua
langsung membuat laporan tentang batik. Keesokan harinya, kami mengumpulkan
laporan kami kepada Bu Eni. Tidak lama kemudian, Bu Eni mengumumkan siapa yang
menjadi pemenang. Tiba-tiba, “Pemenangnya adalah kelompoknya Rizal!” kata Bu
Eni. Kami sangat senang mendengarnya. Kami pun pulang dengan membawa hadiah dan
penghargaan.
A.
Aspek Positif dan Negatif
a.Dampak Positif dari Cerita Pendek (Cerita Fiksi) adalah :
1. Mencegah Depresi dan Mengurangi Stres
Karya
fiksi memiliki sifat menghibur. Bagi kita sebagai pembaca cerita pendek mungkin akan memberikan
kita suatu ketenangan dan relaksasi pada pikiran.
2.Meningkatkan Kemampuan Mengolah Emosi
Sebenarnya
ketika kita membaca buku fiksi, kita sedang berlatih berimajinasi dan mengolah
emosi diri kita sendiri. Ketika berimajinasi, otomatis emosi dalam diri kita
pun akan bergejolak. Kadang sedih, kadang kesal, kadang bahagia. Kalau kita
jeli, ini sebenarnya adalah permainan emosi, dimana emosi kita dilatih
naik-turun – naik-turun seperti melatih otot lengan dengan sebuah barbel.
Semakin sering emosi kita dipermainkan, kemampuan kita mengontrol emosi menjadi
lebih baik.
3. Menambah Kemampuan Membaca Pikiran Orang Lain
Masih
tersambung dengan poin nomor 2, emosi yang naik turun itu akan membuat
pengindraan Kita semakin peka. Itu artinya, Kita akan lebih peka terhadap
lingkungan, termasuk pada orang yang Kita ajak bicara. Secara tidak
sadar, Kita
akan memiliki kemampuan untuk membaca isi hati dan perasaan orang lain.
4.Memberikan pelajaran
hidup.
5.Mengembangkan pola fikir
dan pengembangan diri kepada kepribadian remaja.
6.Memperdalam serta
mengambil ikhtisar educative dari pesan yang disampaikan.
7.Menimbulkan semangat
belajar dalam peningkatan kajian sastra Indonesia.
8.Meningkatkan Kesehatan Psikis
9.Mudah untuk bersosialisasi.
10.Melestarikan
Suatu Budaya Bangsa dari adanya Cerita Fiksi tersebut
b. Dampak Negatif dari Cerita Pendek (Cerita Fiksi)
1. Ketergantungan
1. Ketergantungan
Banyak dari penggemar Cerita Pendek/Cerpen
menjadikan Cerpen seperti sebuah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.
2. Aplikasi terhadap sikap
yang kurang baik dalam cerita/novel.
3. Bersifat empati dan
berlebihan.
4. Menerapkan nilai-nilai yang kurang dibenarkan
dalam etika hidup.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan diatas
dari cerpen diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa cerita pendek (cerpen)
merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam
kehidupan masyarakt modern. Cerpen ialah karangan pendek yang berbentuk naratif. Dan merupakan cerita fiksi yang
mengisahkan sepenggal kehidupan manusia, yang penuh pertikaian, mengharukan
atau menyenangkan dan mengandung unsur yang tidak mudah dilupakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Cerpen Budaya, Tersedia pada Link : http://cerpenmu.com/cerpen-budaya/petualangan-mencari-tahu-tentang-batik.html [diakses 21 April 2016]
0 comments
Post a Comment