Followers

Total Pageviews

Clock Today

Popular Posts

Friday, April 22, 2016

Tugas 2_2 Ilmu Budaya Dasar "KONSEP BUDAYA DALAM KESUSASTRAAN"

Nama : Krisna Widiasa
Kelas : 1KA22/Transfer 2015
NPM : 1B115850
Tugas 2_2 Ilmu Budaya Dasar

         KONSEP BUDAYA DALAM KESUSASTRAAN

Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk.

Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan adalah sebagai berikut :

1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat budaya daerah dan budaya nasional


Gambar 1, Konsep Budaya dalam kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan meliputi :

1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa banyak padanannya terkadang disebut naratif  fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek. Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.

Jenis-jenis Prosa yaitu adalah Prosa lama dan prosa baru.

 Prosa lama meliputi :

1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara

Sedangkan Prosa baru meliputi :

1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi

Contoh Cerita Fiksi

Cerita Pendek Karangan: M Yusuf Abul Mahasin
Lolos moderasi pada: 2 April 2016

Petualangan Mencari Tahu Tentang Batik


Pada suatu hari, ada pelajaran yang disukai olehku dan juga teman-teman. Pelajaran yang kami sukai adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Kami suka pelajaran tersebut, karena guru yang mengajar adalah Ibu Eni. Bu Eni adalah sosok yang tegas, adil, dan dapat menghibur.

“Selamat pagi, Anak-anak,” sapa Bu Eni. “Selamat pagi, Bu,” jawab teman-teman.

“Sekarang pelajarannya adalah Bahasa Indonesia!” perintah Bu Eni. “Sekarang ambil buku kalian dan buka halaman 125!” sambung Bu Eni. Teman-teman pun akhirnya mengeluarkan buku Bahasa Indonesia dan membuka halaman 125. Setelah teman-teman membuka halaman 125, Bu Eni berkata, “Di situ dijelaskan bahwa kalian harus mengeksplor kebudayaan atau hasil karya dari Kota Pekalaungan!” jelas Bu Eni. “Kalian paham?” sambung Bu Eni. Teman-teman pun menjawab secara serentak.


“Paham, Bu,” jawab teman-teman.
“Sekarang, Ibu akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok!” kata Bu Eni.“Kelompok yang pertama adalah Rizal, Ali, Reza, Sheva, dan juga Naufal!” sambun Bu Eni.


Namaku adalah Muhammad Rizal. Aku lahir pada tahun 2000. Di rumah aku mempunyai teman yang bernama Ali, Reza, Sheva, dan Naufal. Mereka juga merupakan teman sekelas denganku.


Tidak beberapa lama kemudian, bunyi bel pulang sekolah akhirnya terdengar. “Sekarang kalian berkemas-kemas, berdoa, dan kemudian pulang!” perintah Bu Eni. Saat pulang sekolah, aku dan anggota kelompok berkumpul dahulu sebelum pulang untuk membahas tugas dari Ibu Eni. “Teman-teman!” kataku.
“Bagaimana ini? Kita akan mencari tentang apa di Kota Pekalaungan?” sambungku.
“Bagaimana kalau kita membahas ini di rumah kamu besok siang?” kata Ali.

“Setuju,” jawabku dan yang lainnya.


Pada keesokan harinya, teman-teman anggota kelompok aku sudah datang didepan rumahku. Aku pun langsung mempersilahkan mereka untuk masuk. Setelah semuanya masuk, aku pun mengambilkan mereka makanan dan minuman. Aku pun langsung bergabung dengan teman yang lain.

“Jadi, kita akan mencari tentang apa di Kota Pekalaungan?” tanyaku.

Semuanya pun kelihatannya sedang mencari ide. Tidak beberapa lama kemudian, Naufal dengan beraninya menjawab.“Emm, bagaimana kalau kita mencari tahu lebih dalam tentang batik di Pekalaungan?” kata Naufal.
“Benar juga kata Naufal!” jawab Sheva. Dengan serempak yang lainnya menjawab dengan serempak.



“Kami setuju dengan pendapatmu, Naufal,” Naufal pun menjawab, “Terima kasih!”“Jadi, kita akan mencari tentang batik di mana?” tanya Ali.
“Bagaimana kalau kita mencari tahu di Museum Batik saja? Kan, letaknya dekat dengan rumah kita?” tanyaku.“Ya sudah. Kita mencari tahu di Museum Batik saja,” kata Naufal.



“Ya aku setuju!” kata Reza. Mendengar perkataan Reza, yang lainnya pun mengikutinya.Hari pun sudah mulai gelap. aku dan teman-teman akhirnya menyelesaikan kerja kelompok hari ini dan melanjutkannya pada esok harinya. aku pun berkata kepada teman-teman untuk pulang ke rumah masing-masing sebelum waktu maghrib tiba. “Teman-teman, kerja kelompok hari ini kita teruskan pada esok hari. Nanti kalian datang ke rumahku lagi pukul Sembilan pagi, ya!” kata aku. Teman-teman pun menjawab, “Ya sudah. Kami semua pulang dulu, ya!” kata Sheva.
“Assalamualaikum,” kata teman-teman.

“Waalaikumussalam,” jawabku.

Pada keesokan harinya, ternyata teman-teman sudah datang semua. Aku pun langsung mengajak mereka untuk masuk ke dalam rumah. Saat semuanya masuk, aku pergi ke dapur untuk mengambil minuman dan makanan ringan. Setelah dari dapur, aku langsung bergabung dengan teman-teman. Kami pun langsung mulai membahas pekerjaan kemarin. “Jadi, kita akan bertanya tentang apa pada saat di Museum Batik nanti?” tanyaku. Kelihatannya mereka bingung untuk menentukan pertanyaan. Tiba-tiba Reza mengeluarkan pendapatnya.

“Bagaimana kalau pertanyaan yang pertama adalah perbedaan antara batik pesisir dengan batik pedalaman?” ujar Reza.“Terus pertanyaan yang kedua adalah perbedaan antara batik tulis dengan batik cap?” sambung Reza. “Bisa juga itu!” jawab Ali. “Aku mau berpendapat. Bagaimana kalau pertanyaan yang ketiga adalah bagian-bagian dari canting dengan disertai fungsinya?” ujar Naufal. “Bisa juga itu!” jawab Ali.

Setelah pertanyaannya terkumpul dan disepakati, kami semua langsung berangkat ke Museum Batik. Setelah 15 menit lamanya, akhirnya kami semua sampai di Museum Batik dan langsung masuk. Kami pun disambut dengan baik oleh pegawai di sana. Kami dipandu oleh Mbak Lastri. Beliau mengajak kami semua berkeliling Museum Batik. Setelah selesai kami pun diajak ke ruangan untuk membatik. Kami diberi kain mori dan kami disuruh menggambar sketsa. Setelah menggambar sketsa, kami disuruh untuk menebalinya dengan cairan lilin malam. Dalam keadaan yang serius ini, ternyata terjadi perkelahian antara Reza dengan Sheva. Kami pun memisahkan mereka dan meminta mereka untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Setelah mendengarkan penjelasan dari mereka berdua, dapat disimpulkan bahwa Reza tidak sengaja menyenggol tangan Sheva yang sedang memegang canting. Ternyata cairan lilin yang ada di canting tumpah ke tangan Sehva dan ternyata Sheva tidak terima yang mengakibatkan perkelahian. Mereka pun saling bersalaman dan memberi maaf. Setelah permasalahan tersebut selesai, akhirnya aku bertanya ke Mbak Lastri, “Mbak, aku mau bertanya. Apa perbedaan antara batik pesisir dengan batik pedalaman?” tanyaku. Mbak Lastri pun menjawab, “Batik pesisir cenderung memiliki warna yang cerah, sedangkan batik pedalaman cenderung memiliki warna yang gelap,” ujar Mbak Lastri.

“Mbak, aku mau bertanya. Apa perbedaan dari batik tulis dengan batik cap?” tanya Ali. Mbak Lastri pun menjawab, “Batik tulis cara pembuatannya dengan menggunakan canting, sedangkan batik cap cara pembuatannya menggunakan canting cap,” ujar Mbak Lastri.


“Mbak, aku mau bertanya. Apa bagian dari canting dan fungsinya?” tanya Naufal. Mbak Lastri pun menjawab, “Canting memiliki beberapa bagian, yaitu gagang, nyamplungan, dan cucuk. Gagang memiliki fungsi sebagai pegangan, cucuk memiliki fungsi sebagai tempat keluarnya lilin malam, dan nyamplungan berfungsi sebagai tempat lilin malam,” jelas Mbak Lastri.


“Anak-anak. Mbak mau berpesan kepada kalian semua. Sebagai anak muda bangsa, kalian harus menjaga kebudayaan batik yang asli sebagai kebudayaan Indonesia. Kalau bisa, kalian harus melestarikan kebudayaan batik jika sudah besar nanti!” kata Mbak Lastri. “Kalian bisa?” sambung Mbak Lastri.“Kami insya Allah bisa, Mbak!”

Karena hari sudah mulai gelap, akhirnya kami pulang untuk menyelesaikan tugas. Setelah sampai di rumah Reza, kami semua langsung membuat laporan tentang batik. Keesokan harinya, kami mengumpulkan laporan kami kepada Bu Eni. Tidak lama kemudian, Bu Eni mengumumkan siapa yang menjadi pemenang. Tiba-tiba, “Pemenangnya adalah kelompoknya Rizal!” kata Bu Eni. Kami sangat senang mendengarnya. Kami pun pulang dengan membawa hadiah dan penghargaan.


A.    Aspek Positif dan Negatif

 a.Dampak Positif dari Cerita Pendek (Cerita Fiksi) adalah :

1. Mencegah Depresi dan Mengurangi Stres

Karya fiksi memiliki sifat menghibur. Bagi kita sebagai pembaca cerita pendek mungkin akan memberikan kita suatu ketenangan dan relaksasi pada pikiran.

2.Meningkatkan Kemampuan Mengolah Emosi

Sebenarnya ketika kita membaca buku fiksi, kita sedang berlatih berimajinasi dan mengolah emosi diri kita sendiri. Ketika berimajinasi, otomatis emosi dalam diri kita pun akan bergejolak. Kadang sedih, kadang kesal, kadang bahagia. Kalau kita jeli, ini sebenarnya adalah permainan emosi, dimana emosi kita dilatih naik-turun – naik-turun seperti melatih otot lengan dengan sebuah barbel. Semakin sering emosi kita dipermainkan, kemampuan kita mengontrol emosi menjadi lebih baik.

3. Menambah Kemampuan Membaca Pikiran Orang Lain

Masih tersambung dengan poin nomor 2, emosi yang naik turun itu akan membuat pengindraan Kita semakin peka. Itu artinya, Kita akan lebih peka terhadap lingkungan, termasuk pada orang yang Kita ajak bicara. Secara tidak sadar, Kita akan memiliki kemampuan untuk membaca isi hati dan perasaan orang lain.

4.Memberikan pelajaran hidup.

5.Mengembangkan pola fikir dan pengembangan diri kepada kepribadian remaja.

6.Memperdalam serta mengambil ikhtisar educative dari pesan yang disampaikan.

7.Menimbulkan semangat belajar dalam peningkatan kajian sastra Indonesia.

8.Meningkatkan Kesehatan Psikis

9.Mudah  untuk bersosialisasi.

10.Melestarikan Suatu Budaya Bangsa dari adanya Cerita Fiksi tersebut



b. Dampak Negatif dari Cerita Pendek (Cerita Fiksi)

1.      Ketergantungan

Banyak dari penggemar Cerita Pendek/Cerpen menjadikan Cerpen seperti sebuah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.

2. Aplikasi terhadap sikap yang kurang baik dalam cerita/novel.

3. Bersifat empati dan berlebihan.

4. Menerapkan nilai-nilai yang kurang dibenarkan dalam etika hidup.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan diatas dari cerpen diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa cerita pendek (cerpen) merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam kehidupan masyarakt modern. Cerpen ialah karangan pendek yang berbentuk  naratif. Dan merupakan cerita fiksi yang mengisahkan sepenggal kehidupan manusia, yang penuh pertikaian, mengharukan atau menyenangkan dan mengandung unsur yang tidak mudah dilupakan.
           


DAFTAR PUSTAKA

Cerpen Budaya, Tersedia pada Link : http://cerpenmu.com/cerpen-budaya/petualangan-mencari-tahu-tentang-batik.html [diakses 21 April 2016]






0 comments

Post a Comment